**Membagi Tulisan berdasarkan pengalaman kuliah Non Degree Teacher Training Beasiswa MONBUKAGAKUSHO 2012-2014**

Kuliah di luar negeri, terutama di Jepang sebenarnya bukan lagi menjadi kendala untuk kamu. Khusus untuk siswa-siswi SMAN 78, problemnya hanya satu yaitu kemauan. Untuk kuliah di negeri sendiri saja ada banyak dokumen yang harus dilengkapi, plus persiapan tes masuk tentunya. Maka tidaklah heran bila merencanakan studi di luar negeri akan memerlukan lebih banyak lagi persiapan. Sayangnya, persiapan yang sedemikan banyaknya akan bisa kamu atasi dengan satu kata, KEMAUAN.

Kenapa ke Jepang?

Kuliah di luar negeri tidak harus di Jepang, karena terbukti ada banyak sekali negara yang menawarkan pendidikan tinggi dengan kualitas terbaik.

Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang dipakai oleh kakak kelas kalian serta ribuan mahasiswa lain yang telah memutuskan untuk belajar di Jepang:

  1. Tingkat kriminalitas di Jepang rendah. Kategori rendah bukan berarti tidak ada kriminalitas bahkan rasa-rasanya hampir semua negara sebenarnya memiliki tingkat kriminalitas. Hanya ya itu, para mahasiswi bisa berjalan kaki pulang dari laboratorium kampus hingga apato yang berjarak 1,5 km pada jam 2 pagi. Atau katakanlah sendirian naik kereta termalam pun tidak menjadi kendala.
  2. Masyarakat Jepang tidak rasis dan sangat bertoleransi. Mereka hanya perlu diberitahu apa yang tidak bisa kamu makan, apa yang biasanya kalian lakukan Namun itu tidak akan mempengaruhi cara mereka memandang kamu. Bahkan kalau boleh ekstrim, mereka tidak peduli. Generasi muda Jepang bahkan cenderung memilih tidak peduli dengan agama dibanding dengan generasi tua yang memilih budha atau shinto. Namun memang salut untuk kemampuan mereka menjaga moral, setidaknya untuk bersikap santun kepada sesama.
  3. Penduduknya ramah. Kalaupun kamu dapatkan anak-anak kecil di jalan yang memperhatikan kamu begitu lekat, seolah melihat seorang allien. Percayalah…..kamu memang terlihat seperti allien di hadapan mereka. Pola ini terbentuk karena mereka belum terbiasa berinteraksi dengan orang asing. But,no worries. Dahulu pun orang-orang Indonesia cukup sumringah bila melihat orang “bule” yang lewat di hadapan mereka.
  4. Fasilitas infrastruktur lengkap. Meskipun kampus tempat kamu kuliah nantinya berlokasi di desa, bukan berarti kamu akan tertinggal informasi. Kapasitas internet yang super duper cepat tersedia. Maka kendala berkomunikasi dengan keluarga serta teman kerabat di Indonesia via jejaring sosial ataupun video call akan teratasi.
  5. 140.000 mahasiswa asing dari 170 negara bertebaran dari Pulau Hokkaido sampai Pulau Okinawa. Saat ini Jepang sudah lebih membuka diri dengan mahasiswa internasional yang tentunya akan membuat kamu merasa tidak sendiri (menjadi allien).
  6. Kualitas ilmu tidak diragukan. Jepang dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya dalam hal pendidikan. Jurusan yang ditawarkan pun sangat bervariasi. Sampai dengan saat ini, Jepang tidak menerbitkan ranking universitas nasional dengan universitas swasta karena mereka menganut sistem “semua kualitas universitas yang diterbitkan oleh pemerinta dan swasta adalah setara”.

Kalau kalian sudah memiliki kemauan untuk studi di Jepang, maka jangan hanya menaruh mimpi itu di sudut kamar (wedew, ini kok jadi puitis yah?). Ayok visualisasikan mimpi kalian dengan membuat anak tangga satu persatu.

Tips berikut ini yang sudah dipakai oleh mereka yang berhasil melangkahkan kakinya di Jepang untuk kuliah:

  1. Persiapan Bahasa. Iya, memang persiapan bahasa menjadi kendala. Terutama karena kalian harus berinteraksi dengan masyarakat sekitar dengan menggunakan bahasa Jepang. Belajar Kanji, katakana, hiragana tidak semudah membaca huruf romaji. Tapi ya itu, kenali dulu sistem yang berlaku. Saya hanya bisa bilang, kalau kamu sekarang belum siap berbahasa Jepang, ya setidaknya persiapkanlah bahasa inggris-mu. Bahasa Indonesia sudah pasti tidak akan dipakai, at least, tidak sering-sering. Satu lagi, mempersiapkan ketrampilan berbahasa membutuhkan biaya, gak papa juga kan? mengingat sekarang kamu bisa menabung dari biaya spp sekolah yang bernilai nol rupiah. Ayok siapkan bahasa inggris mu karena ada banyak universitas di Jepang yang menerima mahasiswa internasional dengan bahasa inggris sebagai pengantar. Target ketrampilan berbahasa Inggris sampai dengan nilai TOEFL PBT 550 atau IELTS 5.5. Nah, bila kamu yang sudah terampil berbahasa Jepang, maka persiapkan diri kamu untuk tes JLPT setara N2. Ingat ya, kursus bahasa tentunya tidak nol rupiah, dan memiliki ketrampilan berbahasa (Inggris ataupun Jepang) dimulai dari awal, lebih cepat-lebih baik.
  2. Kenali Potensi Diri. Apakah kamu jebolan anak olimpiade sains? Apakah kamu pandai menari tradisional? Atau pandai memainkan instrumen musik? Atau Kemampuan akademik yang lain? kenali kekuatan diri sangat penting untuk kamu memahami passion kamu ke depan.
  3. Tentukan jurusan, makanya kamu diminta untuk mengenali potensi diri. Jurusan boleh berubah, itu kalau kamu masih di kelas X atau kelas XI. Namun kalau sudah jelang kelulusan, kamu sudah harus siap dengan konsekuensinya. Memilih kuliah di teknik ataupun hukum bahkan kampus kedokteran akan membantu kamu untuk menentukan kamu akan kuliah di kampus TODAI (Tokyo daigaku) ataupun Tsukuba University. Sekali lagi, memilih jurusan akan memnentukan kampus tempat kamu kuliah, karena apa? Karena tidak semua kampus menawarkan program yang sama. Sebenarnya sama saja dengan kuliah di dalam negeri, katakanlah program manajemen agribisnis atau Hukum Internasional tentunya tidak ditemukan di semua kampus PTN.
  4. Pahami tabel akademik tahunan untuk sistem pendidikan di Jepang. Wajarlah kalau kita harus beradaptasi dengan sistem pendidikan di Jepang, karena kita akan melihat tabel akademik yang berbeda dengan di negeri sendiri. Bahkan mungkin kita harus siap mental untuk mendapatkan kondisi saat teman-teman kita sudah mulai perkuliahan di Bulan September, justru kita baru memulai di Bulan April pada tahun berikutnya karena memang aslinya sistem perkuliahan di Jepang di mulai di Bulan April setiap tahunnya. Memahami tabel akademik juga akan membantu kita mempersiapkan dokumen untuk universitas atau yayasan lembaga pemberi beasiswa, semisal mempersiapkan tes EJU, tes JLPT, tes MEXT dst.
  5. Persiapkan dokumen. Ada beberapa universitas atau lembaga pemberi beasiswa yang meminta kamu untuk mempersiapkan raport, nilai UN, Akta Kelahiran ataupun menulis essai. Maka bersikaplah mandiri untuk mempersiapkan dokumen tersebut.
  6. Disiplin. Ini penting, karena sekali kamu menemui hambatan, kamu akan tergoda untuk menghindari mimpimu dan mengobatinya dengan mengejar kuliah di dalam negeri saja. Tips dari Saya, ceritakan  mimpi kamu yang ingin kuliah 4 tahun di Jepang itu di notes, catatan, diary, blog dan terutama menceritakan itu pada orang-orang di sekitarmu. Sedikit terlihat freak, but it works. Apanya yang works? karena suatu saat kamu terlupa dengan mimpimu, orang-orang itu yang dikirim Tuhan untuk mengingatkanmu.

Screen Shot 2016-07-21 at 13.27.55